Kita hidup dalam negara yang penuh
keragaman, baik dari suku, agama, maupun budaya. Untuk hidup damai dan
berdampingan, tentu dibutuhkan toleransi satu sama lain.
Toleransi adalah perilaku terbuka dan
menghargai segala perbedaan yang ada dengan sesama. Biasanya orang bertoleransi
terhadap perbedaan kebudayaan dan agama. Namun, konsep toleransi ini juga bisa
diaplikasikan untuk perbedaan jenis kelamin, anak-anak dengan gangguan fisik
maupun intelektual dan perbedaan lainnya.
Toleransi juga berarti menghormati dan
belajar dari orang lain, menghargai perbedaan, menjembatani kesenjangan budaya, menolak stereotip yang
tidak adil, sehingga tercapai kesamaan sikap dan Toleransi juga adalah istilah dalam konteks sosial, budaya dan agama yang berarti sikap
dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang
berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat.
Contohnya adalah toleransi beragama,
dimana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat mengizinkan keberadaan
agama-agama lainnya. Istilah toleransi juga digunakan dengan menggunakan
definisi “kelompok” yang lebih luas, misalnya partai politik, orientasi
seksual, dan lain-lain
Ada tiga macam sikap toleransi, yaitu:
a.
Negatif : Isi ajaran dan penganutnya tidak dihargai. Isi ajaran dan
penganutnya hanya dibiarkan saja karena dalam keadaan terpaksa.
b.
Positif : Isi ajaran ditolak, tetapi penganutnya diterima serta
dihargai.
c.
Ekumenis : Isi ajaran serta penganutnya dihargai, karena dalam ajaran
mereka itu terdapat unsur-unsur kebenaran yang berguna untuk memperdalam
pendirian dan kepercayaan sendiri.
Marilah kita renungkan dan amati suasana
kehidupan bangsa Indonesia. Kita harus merasa bangga akan tanah air kita dan
juga kita harus bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kita telah dikaruniai
tanah air yang indah dengan aneka ragam kekayaan alam yang berlimpah ditambah
lagi beraneka ragam suku, ras, adat istiadat, budaya, bahasa, serta agama dan
lain-lainnya. Kondisi bangsa Indonesia yang pluralistis menimbulkan
permasalahan tersendiri, seperti masalah Agama, paham separatisme, tawuran
ataupun kesenjangan sosial. Dalam kehidupan masyarakat Indonesia, kerukunan
hidup antar umat beragama harus selalu dijaga dan dibina. Kita tidak ingin
bangsa Indonesia terpecah belah saling bermusuhan satu sama lain karena masalah
agama.Toleransi antar umat beragama bila kita bina dengan baik akan dapat
menumbuhkan sikap hormat menghormati antar pemeluk agama sehingga tercipta
suasana yang tenang, damai dan tenteram dalam kehidupan beragama termasuk dalam
melaksanakan ibadat sesuai dengan agama dan keyakinannya melalui toleransi
diharapkan terwujud ketenangan, ketertiban serta keaktifan menjalankan ibadah
menurut agama dan keyakinan masing-masing. Dengan sikap saling menghargai dan
saling menghormati itu akan terbina kehidupan yang rukun, tertib, dan damai.
Contoh pelaksanaan toleransi antara umat
beragama dapat kita lihat seperti:
·
Membangun jembatan,
·
Memperbaiki tempat-tempat umum,
·
Membantu orang yang kena musibah banjir,
·
Membantu korban kecelakaan lalu-lintas.
Jadi, bentuk kerjasama ini harus kita
wujudkan dalam kegiatan yang bersifat sosial kemasyarakatan dan tidak
menyinggung keyakinan agama masing-masing. Kita sebagai umat beragama
berkewajiban menahan diri untuk tidak menyinggung perasaan umat beragama yang
lain. Hidup rukun dan bertoleransi tidak berarti bahwa agama yang satu dan
agama yang lainnya dicampuradukkan. Jadi sekali lagi melalui toleransi ini diharapkan
terwujud ketenangan, ketertiban, serta keaktifan menjalankan ibadah menurut
agama dan keyakinan masing-masing. Dengan sikap saling menghargai dan saling
menghormati itu, akan terbina peri kehidupan yang rukun, tertib, dan damai.
Dalam kehidupan sehari-hari Anda, apakah contoh-contoh toleransi antar umat
beragama seperti diuraikan di atas telah Anda lakukan? Jika Anda telah
melakukannya berarti Anda telah berperilaku toleran dan saling menghargai.
Tetapi jika Anda tidak melakukannya berarti Anda tidak toleran dan tidak saling
menghargai. Sikap seperti itu harus dijauhi.
berikut ini contoh-contoh pengamalan
toleransi dalam berbagai aspek kehidupan.
Dalam Kehidupan di Masyarakat
Cobalah Anda renungkan dan Anda sadari
mengapa terjadi peristiwa seperti tawuran antar pelajar di kota-kota besar,
tawuran antar warga, peristiwa atau pertikaian antar agama dan antar etnis dan
lain sebagainya. Peristiwa-peristiwa tersebut merupakan cerminan dari kurangnya
toleransi dalam kehidupan bermasyarakat. Jadi toleransi dalam kehidupan di
masyarakat antara lain, yaitu:
a. Adanya sikap saling menghormati dan
menghargai antara pemeluk agama.
b. Tidak membeda-bedakan suku, ras atau
golongan.
Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Kehidupan berbangsa dan bernegara pada
hakikatnya merupakan kehidupan masyarakat bangsa. Di dalamnya terdapat
kehidupan berbagai macam pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang
berbeda-beda. Demikian pula di dalamnya terdapat berbagai kehidupan antar suku
bangsa yang berbeda. Namun demikian perbedaan-perbedaan kehidupan tersebut
tidak menjadikan bangsa ini tercerai-berai, akan tetapi justru menjadi
kemajemukan kehidupan sebagai suatu bangsa dan Negara Indonesia. Oleh karena
itu kehidupan tersebut perlu tetap dipelihara agar tidak terjadi disintegrasi
bangsa.
Adapun toleransi dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara antara lain:
a. Merasa senasib sepenanggungan.
b. Menciptakan persatuan dan kesatuan,
rasa kebangsaan atau nasionalisme.
c. Mengakui dan menghargai hak asasi
manusia.
d. Membantu orang lain yang membutuhkan
pertolongan.
e. Menghindari Terjadinya Perpecahan
f. Memperkokoh Silaturahmi dan Menerima
Perbedaan
0 Response to "Toleransi Antar Umat"
Posting Komentar