SEUNTAI kalimat mesra, atau sepotong coklat yang berbentuk love, mungkin sebuah kecup mesra dihari yang bahagia.
Ya, itu hanya sebagian yang akan
terlintas dikepala disaat anak-anak manusia yang lahir dari setiap
ibu-ibu mereka, mengucapkan dan memaknai sebuah hari, dimana menjadi hari kasih sayang, yang lebih dikenal dengan valentine day.
Terlepas dari itu semua, hari ini
bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal tahun gajah, telah lahir ke
dunia, penghulu kita Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib.
Berbicara kasih sayang, dari apa yang pernah kita baca dari setiap sejarah
serta mendengar beragam cerita Nabi lewat rujukan Al-Qur’an, hadist dan
kitab-kitab karangan ulama, baik dari tabi’in, dan tabi’ tabi’in
sungguh luar biasa dan sangat jauh berbeda daripada yang umum kita hanya
mengetahui hari “kasih sayang” seperti apa yang pernah kita ketahui
jatuh tanggal 14 Februari yang lalu, sungguh sangat jauh berbeda.
Mengingat kembali kasih sayang dan cintanya Nabi untuk umat yang diutus Allah SWT sebagai rahmatallil’alamin memang mempunyai arti dan makna yang sangat besar. Contoh sederhana, saat Nabi mengangkat derajat makhluk hidup
lainnya dimuka bumi, seperti binatang atau hewan (HAB, baca: Hak Asasi
Binatang) yang kecil layaknya semut atau sejenisnya, Nabi menyuruh
kepada manusia untuk tidak sembarangan terhadap makhluk kecil-kecil
seperti itu, karena mereka juga memiliki hak hidup yang telah dijanjikan
Allah.
Jangan membuang air dicelah-celah tanah
yang kemungkinan besar dihuni oleh semut dan sejenisnya, apalagi
mengencingi yang sungguh tidak etis.
Tidak hanya itu saja, kecintaan Nabi kepada umat yang tentunya menjadi bagian dari misinya dalam menyiarkan agama
dari Allah SWT tak akan habis jika ditulis atau dibahas dalam satu kali
kesempatan ini. Salah satunya lagi saat hari dibangkit seluruh umat
manusia, karena yang pertama bangkit dari alam kubur adalah Muhammad,
dan betapa terkejutnya Muhammad saat mengetahui bahwa hari tersebut
adalah hari kebangkitan manusia dari Malaikat.
Lalu apa yang terucap dari mulut Nabi, tak lain dan tak bukan yang pertama adalah aina ummati yaa Jibril
(dimana umatku wahai Jibril)?, dari sini saja kita bisa memaknai apa
yang dilakukan Nabi untuk umatnya. Di lain kesempatan Nabi juga begitu
setia menunggu umatnya saat berada di siratal mustaqim, sehingga masih sempat memohon kepada Allah untuk menyelamatkan umatnya.
Mungkin inilah sedikit gambaran, dimana hari ini telah menjadi hari bersejarah bagi umat seluruh dunia dalam mengenal sosok Rasulullah.
Semoga ada manfaat dan janganlah lelah untuk belajar dan memaknai
setiap tauladan dari Nabi, tidak hanya bertepatan pada hari Maulid,
melainkan juga pada setiap kesempatan, shalawat dan salam juga tidak
henti-hentinya kita hadiahkan bagi beliau, keluarga dan sahabatnya.
0 Response to "Rasulullah dan Kasih Sayang"
Posting Komentar