Wajar kemudian bila kekayaan begitu banyak
menggoda manusia. Dan ditemukan kemudian, tidak sedikit manusia yang
mengorbankan sisi kemanusiaannya dan mengabaikan keberadaan Tuhannya
dalam kerangka pencarian dunia. Itu sebabnya, kekayaan juga bisa dalam
sekejap berubah menjadi neraka dunia!
Bagaimana cara menghindari hal tersebut? Menurut Pimpinan Wisata Hati, Yusuf Mansur, menjadi kaya
adalah sebuah keinginan yang wajar-wajar saja, sebagaimana keinginan
untuk menjadi orang yang sukses baik secara pendidikan, jabatan dan lain
sebagainya. “Toh biar bagaimanapun, tidak ada larangan menjadi kaya
harus malah asal bisa tetap bersyukur lagi saleh,” tegas Yusuf Mansur.
“Dan untuk mengiringi langkah pencarian
kekayaan itulah manusia perlu diingatkan, dan diberikan pengarahan yang
jelas. Tujuannya, bagaimana bisa menjadi kaya tanpa harus memiskinkan
hati. Apalagi bila memiskinkan orang lain,” tegas Yusuf Mansur.
Penulis seri buku Wisata Hati itu mengaku
yakin benar bahwa bersedekah adalah kunci utama untuk menjadi kaya dan
sukses. “Banyak kejadian yang membuktikan itu. Dengan sedekah utang
menjadi lunas, miskin menjadi kaya, susah menjadi senang, masalah
mendapat solusi,” ujarnya penuh semangat.
Dari perjalanannya ke berbagai daerah, ustad muda kelahiran Jakarta
tahun 1976 itu banyak menemukan fenomena keajaiban sedekah. Karena itu,
kata dia, setiap insan perlu mempelajari ilmu sedekah. “Meskipun
terdengar sederhana, sedekah mampu membangun usaha dengan jiwa spiritual.
Walaupun terdengar tak lazim tapi sedekah mampu membersihkan harta yang
kita miliki dan mampu menggolkan proyek yang kita incar, Insya Allah,”
tuturnya.
Dia lalu mencontohkan tentang seorang pengusaha sedang mengincar sebuah proyek. Biasanya dalam dunia bisnis, orang suka main
sikut sana-sikut sini, menyogok, atau memakai uang pelicin. “Sekarang
gantilah sogokan Anda dengan membiayai seribu anak yatim piatu dan anak
jalanan. Kalau kita boleh bergurau sama Allah, istilahnya kita
menyogok-Nya. Insya Allah proyek itu gol. Karena Allah yang memiliki
dunia dan seisinya, maka berharaplah dari-Nya, jangan dari manusia,”
ujarnya.
Sekarang, kata dia, bayangkanlah keuntungan
yang akan Anda dapatkan jika berhasil dalam suatu hal, maka langsung
saja 2,5 persen disedekahkan di muka. “Misalnya anda akan memperoleh
seratus juta, maka
sebelum memperoleh keuntungan itu, gelontorkanlah uang dari kocek anda
sejumlah dua setengah juta rupiah untuk sedekah. Tidak besar, kan?
Inilah contoh implementasi membangun usaha dengan spiritual,” paparnya.
Saat berceramah di rumah Soerya Respationo,
salah satu calon wakil gubernur Batam (mendampingi calon gubernur H.
Nyat Kadir), Senin (30/5) malam, Yusuf Mansur menuturkan beberapa kisah
ajaib bersedekah. Misalnya, kisah seorang lelaki bernama Mubalighun yang
ditimpa masalah berat. Karena selalu berutang dan dikejar debt collector,
istrinya tidak tahan dan minta cerai. Pada suatu malam, dia merasa
dunia akan kiamat baginya, karena pada keesokan harinya rumahnya akan
disita, istrinya menunggu di Pengadilan Agama, dan anak sulungnya akan
dikeluarkan dari sekolah akibat terlalu lama menunggak bayaran.
Pokoknya Mubalighun depresi berat dan bahkan
berniat bunuh diri malam itu juga. “Syukurlah dia sadar, dan teringat
uang simpanannya sebesar Rp 300 ribu. Malam itu juga ia sedekahkan uang
tersebut kepada fakir miskin. Keesokan harinya dia mendapatkan rezeki
besar yang tak disangka-sangka, sehingga rumah tetap dimiliki, istri tak
jadi menuntut cerai, dan anak sulungnya bisa tetap bersekolah,”
tuturnya.
Ada juga kisah seorang tukang bubur yang
mengorbankan uangnya untuk biaya pengobatan orang tuanya. Apa yang
terjadi? “Begitu angka tabungannya di sebuah bank mencapai lima juta
rupiah, ia mendapat hadiah sebuah mobil Mercy,” kata Yusuf Mansur.
Ny. Hasyimah, istri H. Nyat Kadir,
membenarkan fenomena keajaiban sedekah. Suatu hari dalam sebuah acara ia
ingin menyumbang sejuta rupiah. Entah kenapa rasanya berat sekali
mengeluarkan uang itu. Akhirnya ia hanya menyumbang 500 ribu, namun apa
yang didapatnya? Sejak itu ada saja uangnya keluar untuk berbagai
keperluan. Jumlahnya sampai berlipat. “Andai saja saya jadi menyumbang
sejuta, saya yakin keadaannya tak akan seburuk itu,” tandas Ny Hasyimah.
Ny Rekavenny Soerya juga bercerita banyak
mengenai keajaiban-keajaiban sedekah, terlebih setelah mendengarkan
berbagai ceramah. “Pengalaman hidup kami membuktikan bahwa pendekatan
spiritual, khususnya sedekah, merupakan kunci untuk meraih kesejahteraan
finansial,” papar Ny Rekavenny.
0 Response to "Dasyatnya Sedekah"
Posting Komentar